Terkena Fitnah, Samuel Paty Berakhir Terbunuh Oleh Teroris Berkedok Agama

Berbohong memang seringkali menyakiti orang-orang di sekitar kita, bahkan bisa membuat seseorang meregang nyawa dengan cara yang begitu tragis.

Samuel Paty, seorang guru dari Prancis yang difitnah oleh muridnya sendiri menjadi incaran sang teroris yang kemudian memenggal kepalanya.

Cerita diawali dari sang murid berinisial Z merajuk dan kesal akibat diskors oleh sang guru akibat kenakalannya sendiri.

Dikarenakan takut dimarahi oleh sang ayah, akhirnya siswi tersebut mengarang cerita bahwa Samuel Paty telah melakukan pelecehan terhadap agama Islam dengan menampilkan karikatur nabi.

Sang ayah dari siswi tersebut kemudian bereaksi secara berlebihan, dan memposting sebuah video yang menyuarakan bahwa Paty haruslah dipecat dari sekolah tempat ia mengajar akibat perlakuannya tersebut.

Alih-alih diselesaikan secara baik-baik, video tersebut malah semakin menyebar dan sampai di telinga teroris.

Singkat cerita, Samuel Paty berhasil terlacak oleh teroris berusia 18 tahun tersebut dan berujung pada pemenggalan kepala.

Cerita dari Samuel Paty ini menjadi bukti nyata bahwa kebohongan bisa menyakiti banyak pihak. Tak hanya dari korbannya saja, juga keluarga dan masyarakat Prancis secara keseluruhan.

Mereka harus kehilangan sosok luar biasa yang sekaligus menjadi profesor sejarah di negara tersebut.

Padahal, semua kenalan dan murid-muridnya mengaku bahwa guru yang menjadi target pembunuhan tersebut adalah sosok yang baik.

Untuk mengenang jasanya, ada banyak ratusan orang yang mendatangi sekolah tempat Paty mengajar, pasca tragedi tersebut terjadi.

Para simpatisan Paty berjalan sambil membawa bunga dan papan bertuliskan “je suis enseignant” dalam bahasa Prancis, yang artinya “saya seorang guru”.

Tujuan para simpatisan ini bukanlah untuk menghujat apalagi berbalas dendam, akan tetapi hanya menaruh rasa simpati dan berkabung bersama para murid yang ditinggalkan.

Sementara itu, pihak kepolisian langsung menahan 9 tersangka termasuk orang tua, kakek, dan adik pelaku. Sebagai ganjarannya, polisi bahkan menembak mati pelaku pemenggalan tak jauh dari lokasi tewasnya korban.

Semoga kasus ini tidak berlanjut lebih jauh lagi, karena berpotensi mendatangkan perang antar agama yang mungkin akan menewaskan lebih banyak korban lagi.