Penuh Resiko, Seragam Kerja PLN Harus Didesain Secara Khusus

Jenis pekerjaan itu sangatlah beragam, ada yang memiliki resiko rendah hingga mengancam nyawa. PLN, sebuah perusahaan listrik BUMN yang berkaitan dengan listrik seringkali membawa resiko kematian bagi para pekerjanya.

Alhasil, seragam kerja PLN yang ditawarkan pun haruslah mampu melindungi para pekerjanya dari sengatan listrik yang dapat menghanguskan tubuh.

Entah itu seorang karyawan atau majikan, penting sekali untuk tetap memperhatikan seragam kerja yang memenuhi standar keselamatan kerja.

Sekalipun sengatan listrik atau percikan api terjadi di tempat kerja, namun pakaian yang sesuai dapat meminimalisir cedera yang didapatkan.

Agar lebih keren, berikan pula beberapa aksen atau logo pada seragam kerja tersebut sebagai ciri dari seorang profesional yang bekerja demi rakyat dan kebutuhan orang banyak.

Seragam Khusus yang Dikenakan

Seringkali masyarakat kita menghujat bahwa pekerja PLN itu pemalas dan tak becus. Padahal mereka tak tahu bahwa staff ini merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.

Masyarakat hanya menilai kinerja PLN itu ketika terjadi masalah seperti mati lampu. Namun tak memperhitungkan bahwa lampu yang menyala dan listrik yang beroperasi dengan baik jauh lebih lama dan stabil dibandingkan dengan maintenance yang hanya beberapa jam saja.

Tak peduli siang atau malam, pagi atau petang, para staff PLN pasti siap memperbaiki listrik akibat amukan alam atau sekedar kerusakan biasa.

Tak mudah memang membalikkan persepsi masyarakat, akan tetapi kita masih bisa melindungi diri dari sengatan listrik dengan mengenakan seragam kerja PLN yang mumpuni.

Pilihan pakaian elektrik biasanya terbuat dari bahan katun 100% untuk kemeja, celana, hingga pakaian dalam. Ini karena bahan tersebut tak cepat terbakar layaknya jenis kain lainnya.

Setiap teknisi yang bekerja pada bidang kelistrikan juga mengenakan pakaian yang berbeda, disesuaikan dengan tingkat resiko yang ada.

Misalnya, teknisi listrik yang berkaitan dengan minyak mengharuskan kita mengenakan seragam kerja yang tahan api.

Sementara teknisi listrik pada bagian konstruksi membutuhkan pakaian yang ringan sekaligus memenuhi standar ‘Perlindungan Pribasi Khusus Konstruksi’ yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.