Fitur Yang Ada Pada Telegram Yang Diperlukan Whatsapp

Mungkin Anda masih ingat eksodus besar- besaran yang dilakukan masyarakat bbm saat banyaknya pengguna bb untuk mulai meninggalkan bbm dan kemudian mulai masuk ke whatsapp? Belakangan hal yang mirip seperti itu namun tidak seekstrem itu mulai terjadi, namun kali ini agak berbeda.

Whatsapp berada pada sisi aplikasi yang ditinggalkan, dan orang- orang mulai masuk ke telegram seperti berita https://hpsmartphone.com .

Telegram bisa dibilang aplikasi messenger yang lebih bagus, canggih, ketimbang whatsapp.

Berikut ini adalah beberapa fitur telegram yang tidak ada di whatsapp.

Telegram punya telegram channel. Ini bisa dibuat sebagai semacam newsletter, alias tempatnya orang mendapatkan update, dan bagaimana penggunanya bisa di-mute dan masuk fitur read onlynya di sana. Atau juga bisa telegram channel ini difungsikan seperti whatsapp group untuk melakukan group diskusi di sana.

Banyak sekali hal yang bisa dilakukan di sini. Telegram channel ini bisa nampung orang hingga sekitar 25,000 orang, sangat banyak bila dibandingkan dengan whatsapp yang wa group hanya bisa nampung anehnya hingga 256 orang, yaitu dua ratus lima puluh enam orang.

Fitur ini saja telah membuat whatsapp vs telegram seperti bumi dengan langit. Eksodus dari whatsapp ke telegram kemarin awalnya karena mark z mengumumkan bahwa privacy policy whatsapp akan dirubah, dengan merubah akses fb untuk bisa masuk dan mengecek preferensi orang- orang pengguna whatsapp ini untuk ujung- ujungnya kepentingan ads alias iklan.

Facebook dan mark ingin whatsapp ini menjadi salah satu sumber data supaya orang- orang ini bisa mendapatkan iklan yang lebih sesuai dengan preferensi mereka, dan yang mana facebook supaya bisa menjual jasa yang lebih bagus kepada para pengiklannya.

Ternyata ini menjadi boomerang yang luar biasa ke facebook dan whatsapp. Narasi yang berkembang di masyarakat adalah, pengguna whatsapp dipaksa untuk menyetujui hal ini, yang mana sulit sekali bagi banyak orang untuk menyetujui hal ini.

Jadi mereka bermigrasi ramai- ramai ke telegram, bahkan beredar upaya untuk memboitkot penggunaan whatsapp, untuk bisa ramai- ramai masuk ke telegram. Akhirnya, ini menjadi profit untuk telegram.